Pengabdian Masyarakat Dosen dan Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris UIN Malang di MTs dan MA Al Hidayah Sandriyan

Ngawi, 23 Juli 2024 – Pengabdian Masyarakat yang digelar oleh Dosen dan Mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang telah berlangsung dengan sukses di MTs dan MA Al Hidayah Sandriyan Kendal Ngawi pada tanggal 22-23 Juli 2024. Kegiatan ini mengusung tema “Transformasi Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka: Implementasi Pembelajaran Interaktif” dan bertujuan untuk mempersiapkan para guru dengan keterampilan yang tidak hanya akademis tetapi juga praktis, sesuai dengan tuntutan dunia kerja modern.

Sebanyak 104 peserta terlibat dalam kegiatan ini, terdiri dari 15 dosen, 4 mahasiswa, dan 85 peserta dari MTs dan MA Al Hidayah Sandriyan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua hari dengan berbagai sesi pelatihan dan pendampingan.

Pada hari pertama, Senin, 22 Juli 2024, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi oleh Dr. Suparmi, M.Pd yang membahas strategi pembelajaran. Kemudian, Nur Fitira Anggrisia, M.Pd memberikan materi tentang strategi penilaian pembelajaran, sementara Farid Munfaati, M.Pd menyampaikan materi mengenai pengelolaan kelas. Materi-materi ini dirancang untuk membantu para peserta memahami dan mengimplementasikan metode pembelajaran yang interaktif.

Hari kedua, Selasa, 23 Juli 2024, fokus kegiatan beralih pada pendampingan setelah pemberian tugas pada hari pertama. Para peserta diberikan waktu untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan, yang kemudian direview dan dikumpulkan. Seluruh peserta berhasil menyelesaikan tugas sebagai bagian dari output kegiatan ini.

Kegiatan ini ditutup secara resmi oleh Ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang dalam sambutannya menyampaikan harapannya terkait kegiatan ini. “Kegiatan ini memberikan kesempatan berharga untuk menerapkan Kurikulum Merdeka dalam konteks pembelajaran interaktif, yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal di MTs dan MA Al Hidayah Sandriyan,” ungkapnya. Ia juga mengakui tantangan yang mungkin dihadapi, seperti kesiapan guru dan infrastruktur teknologi. “Meskipun ada tantangan dalam implementasi, seperti kesiapan guru dan infrastruktur teknologi, kami percaya bahwa pelatihan terus-menerus dan investasi yang tepat dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang positif untuk transformasi pembelajaran yang lebih baik,” tambahnya. Penutupan tersebut menandai berakhirnya sesi pelatihan dan pendampingan, serta menggarisbawahi pentingnya implementasi pembelajaran interaktif dalam kurikulum merdeka.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi siswa di MTs dan MA Al Hidayah Sandriyan, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di era global dan terkoneksi ini.

Comments

Leave a Reply